Senin, 02 September 2013

tes kesegaran jasmani indonesia



Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (Tkji)
Secara pasti tingkat kesegaran jasmani hanya dapat diketahui melalui tes dan pengukuran yang dilakukan oleh setiap orang. Bentuk tes dan pengukuran kesegaran jasmani bermacam-macam.
Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki oleh siswa maupun mahasiswa. Sedangkan pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengumpulkan informasi secara tepat dan benar (Winarno, 2007:70-71).
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kesegaran jasmani anak yang digolongkan sesuai dengan umur anak tersebut. Tes kesegaran jasmani indonesia atau yang biasa disebut dengan tkji terbagi dalam 4 golongan instrumen tes yang dibedakan sesuai dengan golongan umur yaitu: 1) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 6-9 tahun, 2) tes kesegaran jasmani indonesia (tkji) 10-12 tahun dan, 3) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 13-15 tahun, 3) tes kesegaran jasmani indonesia (TKJI) usia 16-19 tahun. Sesuai dengan tolak ukur kesegaran jasmani, maka tolak ukur ini hanya berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani anak sesuai dengan golongan umur tersebut. Dengan demikian tolak ukur ini tidak berlaku untuk mengukur kesegaran jasmani bagi mereka yang tidak termasuk kelompok umur tersebut.
Pusat kebugaran jasmani dan rekreasi menyusun rangkaian tes yang diberi nama tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI) yang kategorinya dikelompokan menjadi 4 kelompok
  • Umur 6 s/d 9 tahun
  • Umur 10 s/d 12 tahun
  • Umur 13 s/d 15 tahun
  • Umur 16 s/d 19 tahun
Kategori dengan membedakan juga jenis kelamin dimana kategori putra dan putri. TKJI merupakan battery test dimana terdiri dari

1.      Sprint
Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan. Kategori jarak yang harus ditempuh oleh masing-masing kelompok umur berbeda.
Kelompok umur
Jarak
Keterangan
Putra
Putri
6 s/d 9 tahun
30 meter
30 meter
Pencatatan waktu dilakukan dalam satuan detik dengan satu angka dibelakang koma.
10 s/d 12 tahun
40 meter
40 meter
13 s/d 15 tahun
50 meter
50 meter
16 s/d 19 tahun
60 meter
60 meter

Sedangkan penilaian tesnya adalah:
Usia 6 s/d 9 tahun
Nilai
Usia 10 s/d 12 tahun
Putra
Putri
Putra
Putri
Sd -5.5 detik
Sd – 5.8 detik
5
Sd- 6.3 detik
Sd –  6.7 detik
5.6 – 6.1 detik
5.9 – 6.6 detik
4
6.4 – 6.9 detik
6.8 – 7.5 detik
6.2 – 6.9 detik
6.7 – 7.8 detik
3
7.0 – 7.7 detik
7.6 – 8.3 detik
7.0 – 8.6 detik
7.9 – 9.2 detik
2
7.8 – 8.8 detik
8.4 – 9.6 detik
8.7 - dst
9.3 - dst
1
8.9 – dst
9.7 – dst

Usia 13-16 tahun
Nilai
Usia 17-19 tahun
Putra
Putri
Putra
Putri
Sd -6.7 detik
Sd – 7.7 detik
5
Sd – 7.2 detik
Sd – 8.4 detik
6.8 – 7.6 detik
7.8 – 8.7 detik
4
7.3 – 8.3 detik
8.5 – 9.8 detik
7.7 – 8.7 detik
8.8 – 9.9 detik
3
8.4 – 9.6 detik
9.9 – 11.4 detik
8.8 – 10.3 detik
10.9 – 11.9 detik
2
9.7 – 11.0 detik
11.5 – 13.4 detik
10.4 – dst
12.0 – dst
1
11.1 - dst
13.5 – dst



2.      Pull-up
Pull-up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu. Untuk penilaian  kelompok umur 06 – 09 tahun dan umur 10 – 12 tahun melakukan pull-up selama 60 detik dengan penilaian.
Usia 6 s/d 9 tahun
Nilai
Usia 10 s/d 12 tahun
putra
putri
putra
Putri
40 detik ke atas
33 detik ke atas
55
51 detik ke atas
40 detik ke atas
22 – 39 detik
18 – 32 detik
4
31 – 51 detik
20 – 39 detik
09 – 21 detik
09 – 17 detik
3
15 – 30 detik
08 - 19 detik
03 – 08 detik
03 – 08 detik
2
05 – 14 detik
02 – 07 detik
00 – 02 detik
00 – 02 detik
1
00 – 04 detik
00 – 01 detik

Untuk kelompok umur 13 – 15 tahun  dan umur 16 – 19 tahun, melakukan gerakan pull-up selama 60 detik. Penilaian putra dihitung frekuensinya, sedangkan yang putri yang dihitung waktunya, masing-masing penilaian sebagai berikut.
Usia 13 s/d 15 tahun
nilai
Usia 16 s/d 19 tahun
Putra
putri
Putra
putri
16 detik ke atas
41 detik ke atas
5
19 detik ke atas
40 detik ke atas
11 – 15 detik
22 – 40 detik
4
14 – 18 detik
20 – 39 detik
06 – 10 detik
10 – 21 detik
3
09 – 13 detik
08 – 19 detik
02 – 05 detik
03 – 09 detik
2
05 – 08 detik
02 – 07 detik
00 – 01 detik
00 – 02 detik
1
00 – 04 detik
00 – 02 detik

3.      Sit-up
Sit-up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Kelompok umur 6-9 tahun dan 10-12 tahun melakukan selama 30 detik dengan kreteria penilaian


Usia 6 s/d 9 tahun
nilai
Usia 10 s/d 12 tahun
putra
putri
putra
Putri
7 kali  ke atas
15 kali ke atas
5
23 kali ke atas
20 kali ke atas
3 – 16 kali
11 – 14 kali
4
18 – 22 kali
14 – 19 kali
07 – 12 kali
04 – 10 kali
3
12 – 17 kali
07 – 13 kali
02 – 06 kali
02  -03 kali
2
04 – 11 kali
02 – 06 kali
00 -01 kali
00 – 01 kali
1
00 – 03 kali
00 – 01 kali

Sedangkan untuk kreteria penilaian kelompok umur 13-15 tahun dan 16-19 tahun yang  melakukan selama 60 detik adalah
Usia 13 s/d 15 tahun
nilai
Usia 16 s/d 19 tahun
putra
Putri
putra
Putri
38 kali ke atas
28 kali ke atas
5
41 kali ke atas
29 kali ke atas
28 – 37 kali
19 – 27 kali
4
30 – 40 kali
20 – 28 kali
19 – 27 kali
09 – 18 kali
3
21 – 29 kali
10 – 19 kali
08 – 18 kali
03 – 08 kali
2
10 – 20 kali
03 – 09 kali
00 – 07 kali
00 – 02 kali
1
00 – 09 kali
00 – 02 kali

4.      Vertical jump
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan sekala selebar 30 cm dan panjang 150 cm, dimana jarak antara garis sekala satu dengan yang lainnya masing-masing 1 cm. Papan sekala ditempelkan di tembok dengan jarak sekala nol(0) dengan lantai 150 cm. Pertama berdiri menyamping papan sekala dengan mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang didapat, kemudian lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap lompatan dicatat tinggi yang diperoleh kemudian ambil yang terteinggi, selisih antara raihan tertinggi dengan pengukuran yang pertama saat tidak melompat adalah hasil vertical jump. Dengan kreteria penilaiannya


Usia 6 s/d 9 tahun
nilai
Usia 10 s/d 12 tahun
putra
putri
putra
Putri
38 cm ke atas
38 cm ke atas
5
46 cm ke atas
42 cm ke atas
30 – 37 cm
30 – 37 cm
4
38 – 45 cm
34 – 41 cm
22 – 29 cm
22 – 29 cm
3
31 – 37 cm
28 – 33 cm
13 – 21 cm
13 – 21 cm
2
24 – 30 cm
21 – 27 cm
Di bawah 13 cm
Di bawah 13 cm
1
Di bawah 24 cm
Dibawah 21 cm

Usia 13 s/d 15 tahun
nilai
Usia 16 s/d 19 tahun
putra
putri
putra
Putri
66 cm ke atas
50 cm ke atas
5
73 cm ke atas
50 cm ke atas
53 - 56 cm
39 - 49 cm
4
60 - 72 cm
39 - 49 cm
42 - 52 cm
30 – 38  cm
3
50 - 59 cm
31 - 38 cm
31 - 41 cm
21 – 29  cm
2
39 - 49 cm
23 - 30 cm
Di bawah 31 cm
Di bawah 21 cm
1
Di bawah 39 cm
Dibawah 23 cm

5.      Lari jarak sedang
Lari jaeak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan pembuluh darah. Jarak yang ditempuh bergantung pada kelompok umur masinmasing
Kelompok umur
Jarak
putra
putri
6 s/d 9 tahun
600 m
600 m
10 s/d 12 tahun
600 m
600 m
13 s/d 15 tahun
1000 m
800 m
16 s/d 19 tahun
1200 m
1200 m

Sedangkan kreteria penilaiannya sebagai berikut


Usia 6 s/d 9 tahun
nilai
Usia 10 s/d 12 tahun
putra
putri
putra
putri
Sd 2’39”
sd 2’53”
5
Sd 2’09”
sd 2’32”
2’40”-3’00”
2’54”-3’-23”
4
2’10”-2’30”
2’33”-2’54”
3’01”-3’45”
3’24”-4’08”
3
2’31”-2’45”
2’55”-3’28”
3’36”-4’48”
4’09”-5’03”
2
2’46”-3’44”
3’29”-4’22”
Dibawah 4’48”
dibawah 5’03”
1
dibawah 3’44”
dibawah 4’22”

Usia 13 s/d 15 tahun
nilai
Usia 16 s/d 19 tahun
putra
putri
putra
putri
Sd 3’04”
sd 3’08”
5
sd 3’14”
sd 3’52”
3’05”-3’53”
3’07”-3’55”
4
3’15”-4’25”
3’53”-4’56”
3’54”-4’46”
3’56”-4’58”
3
4’26”-5’12”
4’57”-5’58”
4’47”-6’04”
4’59”-6’40”
2
5’13”-6’33”
5’59”-7’23”
Dibawah 6’04”
dibawah 6’40”
1
dibawah 6’33”
dibawah 7’23”

Untuk kreteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua nilai dari lima item tes tersebut kemudian cocokan dengan table berikut
no
Jumlah nilai
klasifikasi
1
22 – 25
Baik sekali (BS)
2
18 - 21
baik (b)
3
14 - 17
sedang (s)
4
10 - 13
Kurang (K)
5
05 - 09
Kurang sekali (KS)

Untuk lebih memudahkan telah ada “tkji calkulator“
Tes TKJI ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta tes harus dalam keadaan sehat dan siap untuk melakukan tes. Hendaknya peserta tes mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes. Jika para peserta tes tidak dapat melaksanakan satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal atau tidak mendapatkan nilai.
·         Tes kebugaran jasmani lari 2.4 km cooper.
Tes lari 2.4 Km yang dirancang oleh Cooper adalah salah satu bentuk tes lapangan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang. Peserta tes harus berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 2.4 Km. Lintasan Tes 2.4Km usahakan berstruktur datar tidak bergelombang, tidak licin, tudak terlalu banyak belokan tajam. Garis start untuk mengawali tes rancanglah sedemikian rupa hingga jarak finis sama, artinya garis start sama dengan garis finis hal ini dilakukan untuk memudahkan pengetes.
Waktu tempuh yang dicapai oleh peserta tes dicatat dalam satuan menit dua angka dibelakang koma. Waktu tersebut digunakan untuk memprediksi tingkat kebugaran siswa dengan cara mengkonfirmasikan dengan table tingkat kebugaran jasmani milik Cooper.
Tes ini  dilakukan untuk kelompok umur
1)      Kelompok laki-laki dan perempuan berumur dibawah 30 tahun
2)      Kelompok laki-laki dan perempuan berumur 30 sampai dengan 39 tahun
3)      Kelompok laki-laki dan perempuan berumur 40 sampai dengan 49 tahun
4)      Kelompok laki-laki dan perempuan berumur diatas 50 tahun
Peserta yang melakukan tes harus dinyatakan sehat oleh dokter dengan mengenakan pakaian olahraga yang nyaman dan sopan. Kemudian dilakukan pencatatan tinggi badan, berat badan, dan denyut nadi. Setelah itu peserta tes berlari 2.4 Km dengan ditandai dengan aba-aba pada saat itu stopwatch dihidupkan. Setelah mencapai finis dengan kaki menginjak garis finis stopwatch dimatikan yang kemudian diukur catatan waktunya dan setelah itu ditimbang kembali berat badan, diukur tinggi badan dan denyut nadinya setelah berselang 15 menit diukur kembali denyut nadinya.
Kategori kebugaran jasmani untuk tes 2.4Km milik Cooper dibagi menjadi lima kategori sesuai dengan kelompok umurnya.
Tes kebugaran  jasmani lainnya yang dikembangkan oleh Cooper adalah tes lari selama 12 menit. Pada tes ini jarak yang ditempuh oleh peserta tes tidak ditentukan, yang ditentukan adalah waktu tempuh yaitu selama 12 menit selanjutnya jarak tempuh diukur setelah peserta tes berlari selama 12menit.
Pelaksanaan tes lari 12 menit dari Cooper ini memerlukan prosedur yang agak rumit, dimana pesrta diharuskan berhenti ketika waktu 12 menit telah terlampaui, lalu mereka perlu memberikan tanda dimana tempat berhentinya, untuk segera diukur jarak hasil ditempuhnya. Jika peserta tes banyak maka perlu kejelian untuk mengukurnya.
Jarak yang dicapai tersebut selanjutnya dikonfirmasikan pada table kategori kebugaranjasmani untuk menetapkan status kebugaran peserta tes. Kategori tes tersebut dibedakan berdasarkan ejnis kelamin dan kelompok umur.
Untuk mengetahui berapa besaran VO2MAX peserta tes dapat dihitung menggunakan system poinyang dikemukakan oleh Copper. Penghitungan poin mengunakan data jarak yang ditempuh peserta tes selama 12 menit. Jarak tersebut harus diubah menjadi satuan mil dimana satu milsama dengan 1609 mater. Kemudian dimasukan dalam rumus :
Ket : m = jarak yang ditemppuh dalam satuan meter.
·          Tes jalan lari 15 menit (tes balke).
Tes jalan-lari adalah salah satu tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga VO2MAX seseorang. Tes ini tergolong mudah pelaksanaannya karena memerlukan peralatan yang sederhana. Antara lain :
1)      Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlaluy jauh, maksudnya adalah lintasan dapat dilihat dengan jelas oleh pengetes.
2)      Penanda jarak atau bendera kecil untuk menandai jarak lintasan
3)      Stopwatch atau alat pengukur waktu dalam satuan menit.
Protokol pelaksanaan tesnya adalah sebagai berikut ;
1)      Peserta tes berdiri digaris Start dan bersikap untuk berlari secepat-cepatnya selama 15 menit.
2)      Bersamaan dengan aba-aba “Ya….” Peserta tes mulai berlari dengan pencatat waktu mulai meng-ONkan stopwatch.
3)      Selama waktu 15 menit, pengetes member aba-aba berhenti, dimana bersamaan dengan itu stopwatch dimatikan dan peserta menancapkan bendera yang telah disiapkan sebagai penanada jarak yang telah ditempuhnya.
4)      Pengetes mengukur jarak yang ditempuh peserta tes yang telah ditempuh selama 15 menit, dengan meteran.
5)      Untuk menghitung besarnya VO2MAX pesrta tes, jarak yang ditempuh oleh pesrta tes diamsukan dalam rumus :
Ket : X = jarak yang ditempuh dalam satuan meter
Jika ingin mengetahui kategori tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki cocokan dengan table kebugaran dalam kategori Balke berikut:
Laki-laki
norma
perempuan
>   61.00
Baik sekali
>   54.30
60.90 s/d 55.10
Baik
54.20 s/d 49.30
55.00 s/d 49.20
Sedang
49.20 s/d 44.20
49.10 s/d 43.30
Kurang
44.10 s/d 39.20
<  43.20
Kurang sekali
<  39.10

·         Multistage fitnes  test (MTF)
Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan beberapa orang sekaligus, asalkan yang mengetes dapat mencatat dengan tepat dan cermat setiap tahapan tes serta dapat menghentikan dengan tepat sesuai dengan ketentuan. tes MFT sangatlah mudah dilakukan karena dibandingkan dengan tes-tes kebugaran lainnya tes ini tidak rumit dalam pelaksanaannya. tes ini mengukur koordinasi jantung, paru dan pembuluh dara atau dengan kata lain Cardiovascular. ketika seseorang memiliki Cardiovascular yang baik dan kuat maka kebugarannya dapat dikatakan kuat pula.


1)      Mekanisme Tes MFT
peserta tes akan berlari sejauh 20M secara bolak balik. peserta yang tidak kuat akan diberhentikan. dalam tes ini terdapat 21 tingkatan denagan 16 balikan semakin tinggi tingkatannya maka semakin baik Cardiovascular orang tersebut.
2)      Beberapa Tindakan Pencegahan
Peserta tes harus dalam kondisi sehat, dan apabila terdapat peserta tes yang kurang sehat dapat melakukan konsultasi dengan dokter, perawat atau tenaga medis lainnya.
Pengetes perlu menggugah motivasi dan perhatian peserta test agar mereka dapat melakukan tes dengan sungguh-sungguh. usahakan sedapat mungkin peserta tes berhenti berlari ketika tidak dapat lagi menyesuaikan langkah dengan signyal yang didiktekan lewat kaset.
3)      Perlengkapan Test
a.       Lapangan atau halaman untuk melaksanakan tes. halaman yang dimaksud harus memiliki panjang lebih dari 22m dan lebar 1 sampai 1.5M. halaman tidak boleh licin, panas, tidak rata(berbatu) dengan suasana yang teduh dan sejuk.
b.      Tape recorder, CD player tau pemutar musik lainnya yang dapat memutarkan cassette penuntun MFT
c.       Kaset pendukung atau panduan MFT sebagai pemandu melaksanakan tes MFT
d.      Alat ukur panjang untuk mengukur panjang halaman atau lapangan yang akan digunakan sebagai Trek/lintasan lari MFT
e.       Tanda Batas Jarak dapat memepergunakan Lakban, tali, atau pembatas lainnya yang dapat memmisahkan lintasan yang satu dengan yang lain. disarankan menggunakan lakban agar peserta tidak tersandung saat lari.
4)      Persiapan Pelaksanaan Test
  1. Ukur lintasan yang digunakan lari bolak balik sepanjang 20M, dimana kedua ujungnya diberi batas jarak.
  2. pastikan kaset atau CD pemandu MFT berada di awal.
5)      Persiapan Peserta Sebelum dan sesuda Test
  1. Usahakan sebelum Tes Peserta tidak makan ataupun minum terlalu banyak. boleh makan namun yang ringan seperti roti ataupun camilan dengan jumlah yang sedikit.
  2. Peserta harus melakukan pemanasan atau pereegangan terlebih dahulu sebelum melakukan tes terutama otot-otot pada tungkai.
  3. Setelah melakukan tes peserta hendaknya melakukan pendinginan berupa berjalan ataupun melakukan cooling down
6)      Pelaksanaan Tes
a.       Hidupkan Tape atau CD panduan tes MFT
b.      selanjutnya akan terdenganr bunyi “TUT” tunggal dengan beberata interval yang teratur
c.       Peserta tes diharapkan untuk sampai ke ujung yang bertepatan dengan sinyal “TUT” yang pertama berbunyi untuk kemudian berbalik dan berlari kearah yang berlawanana.
d.      Selanjutnya setiap satu kali sinyal “TUT“  berbunyi perserta tes harus dapat mencapai disalah satu lintasan yang ditempuhnya
e.       Setelah mencapai interval satu menit disebut level atau tingkatan satu yang terdiri dari tujuh b alikan atau shuttle
f.       Selanjutnya mencapai interval satu menit akan berkurang sehingga menyelsaikan level selanjutnya perserta harus berlari lebih cepat
g.      setiap kali peserta tes  menyelsaikan jarak 20m sosisis salahsatu kaki harus menginjak atau melewati batas atau garis 20m.
h.      setiap peserta harus berusaha untuk berlari selama mungkin sesuai dengan irama yang telah diatur oleh kaset atau CD.
i.        Jika peserta gagal mencapai garis pembatas 20m sebanyak 2 kali berturut-turut maka akan dihentikan atau telah dinyatakan tidak kuat dalam melaksananakan tes MFT